Sebuah Jurnal

Showing posts with label Medan. Show all posts
Showing posts with label Medan. Show all posts

[MEDAN] Perfecto

Definisi jatuh cinta pada pandangan pertama

Belakangan ini warga Medan tengah antusias menyambut tempat nongkrong baru yang terletak di jantung Kota Medan yang Bernama Tengah. Seperti salah satu tagline andalan anak Medan kalau lagi mau ngumpul: jumpa di tengah ya! Tengah ini secara harfiah lokasinya di tengah kota.


[MEDAN] 333 House



Pernahkah teman- teman merasa senang dan super excited saat menemukan hidden gem yang tidak terencana? Inilah yang saya dan teman- teman hopping rasakan saat menemukan 333 House. Malam itu, sepulang hopping, kami lewat area Sabaruddin. Jalanan sudah sepi. Namun ada sebuah rumah dengan lampu neon yang menyala yang menarik perhatian kami.

 

Sambil melewati rumah itu, kami menebak- nebak apa itu. Saya berencana untuk kepoin kalau sudah sampai rumah nanti. Eh kelupaan. Seolah mendukung, semesta mengingatkan saya melalui Instagram. Oh, ternyata kedai kopi. Langsung saya kabari teman- teman saya.

 

[MEDAN] CAFEKOPI @ CANTIKAYU

Desember adalah bulan favorit saya karena ada perayaan Natal. Mall dan café jadi keren banget. Kalau pun nggak keluar rumah, ada film bertemakan Natal yang menemani dan bikin hati jadi hangat. Karena sudah mendekati Natal, saya mulai mencari beberapa spot kece bernuansa Natal. Spot pertama yang disinggahi adalah Cafe Kopi yang berlokasi di showroom Cantikayu.

 

Sebelumnya sudah dapat info terlebih dulu dari teman yang duluan ke sana. Thanks Mak Jes buat racunnya. Kesan segar langsung menyapa saat tiba di depan Cantikayu. Berpot- pot tanaman dan satu set meja dan kursi kayu menghiasi area depan cafe. Auto adem di tengah teriknya siang.

 

Tambah adem lagi ketika melihat area yang didekorasi dengan hiasan Natal. Cakep banget sih ini. Tinggi pohon Natalnya mencapai 8 meter. Best spot-nya ya di sini. Di seberang pohon Natal raksasa ada juga rak penyimpanan wine yang sudah dipasangi hiasan Natal.

 


[MEDAN] Alligator Coffee and Roastery



Edisi ngopi kali ini agak beda karena harus RSVP dulu, minimal H-3 dan teman saya, Dewi, mereservasi jauh seminggu sebelum rencana kedatangan kami ke Alligator. Tentunya kami berdua super excited karena kedai kopi yang satu ini terlihat menjanjikan dan anti mainstream.

 

Hari yang ditunggu- tunggu pun tiba. Saya dan Dewi tiba sesuai dengan jam yang telah dipilih. Ya, tidak salah. Selain harus reservasi dulu, jam kunjungan per hari juga dibagi tiga. Kami memilih jam 12.00-14.30 di hari Sabtu.

 

[MEDAN] FILOSOFI KOPI



Kopi Tiwus menjadi salah satu menu kopi yang saya cari saat saya mampir ke kedai kopi ini. Efek penasaran setelah menonton filmnya. Dan setelah lama #dirumahaja, tahu- tahu Filosofi Kopi sudah buka di Medan dan ada dua cabang malah. Langsung mampir saat sudah berani untuk hopping.

Mampirnya ke Filkop yang di Adam Malik. Seperti biasa tim pagi kalau soal ngopi. Biar sepi dan berasa di kedai kopi pribadi. Ha ha. Pas banget timing-nya karena mereka baru ngebolehin dine in sejak dua minggu lalu. Lucky me.

 

[MEDAN] MUSE COFFEE


 

Hopping di kala cuti adalah salah satu aktivitas favorit saya kalau sedang tidak nge-trip ataupun mager. Iya, saya masuk ke dalam tim rebahan. Sejak kapan, tidak tahu. Ha ha. Kembali ke topik. Jadi di hari cuti ini, setelah mengurus beberapa keperluan dompet, saya melipir ke salah satu kedai kopi yang masih tergolong baru di kota Medan.


Jalan empat bulan, ci,” tutur sang barista saat saya bertanya.


Saya tidak menaruh ekspektasi apa- apa karena awalnya hanya berencana untuk foto- foto sambil ngeblog. Laptop juga sudah siaga di tas. Mari berangkat!

[MEDAN] HALIFAX COFFEE CORRIDOR



Nggak terasa sudah hampir dua tahun jadi langganan kedai kopi ini. Walau ini baru kali kedua kemari, karena kebanyakan pesannya dari aplikasi pengantaran online. Kali pertama waktu ada acara keluarga di sekitar Halifax dan berhubung sudah tidak ada kegiatan lain, jadi saya coba mampir ke sini. Itulah awal perkenalan saya dengan Halifax.


[MEDAN] THE BREWING SPACE



Kyaaaaaa…..!

Maaf di awal- awal sudah teriak saja. Habisnya sesenang itu. Setelah 559 hari tidak duduk ngopi ataupun ngeblog di kedai orang, akhirnya saya memberanikan diri untuk ngopi lagi. Agak berbeda, biasanya jam ngopi bisa suka- suka, sekarang saya ngopinya selalu trip pertama. Jadi cari tahu dulu bukanya jam berapa, di saat itulah saya datang. Menghindari keramaian. Parno berlebihan? Ya pertimbangan masing- masing lah ya.


Sebelumnya sudah ngincar- ngincar kedai kopi mana saja yang akan dikunjungi. Belakangan semakin banyak pilihan kedai kopi di Medan. Senang banget. Untuk kali pertama, saya memutuskan untuk hopping ke tiga kedai kopi yang ada di satu area. Yuk!


Cangkir- Cangkir Flat White di Pilastro Sudirman



Kopi kini tidak hanya sekadar dinikmati para pencintanya namun juga telah bertransformasi menjadi bagian dari gaya hidup. Selalu ada kafein di siang hari ataupun di sela- sela pekerjaan yang menumpuk di kantor. Atau nongkrong di kedai kopi yang kini semakin modern. Aktivitas di balik mesin espresso semakin padat.

Saya adalah tipe yang suka duduk di kedai kopi. Entah itu ngopi ataupun menyulam cerita dengan kibor dan tab mini saya. Awal kenalan dengan kedai kopi ini saat dilanda kegalauan proposal tesis yang tengah direvisi. Waktu itu teman saya mengajak berdiskusi di Pilastro Sudirman.

Staycation di Swiss-Bellinn Medan

Hola! Dari judulnya ketahuan ya kalau nginapnya di sekitaran Medan. Sebenarnya ini bukan staycation, tepatnya ngebajak kamar orang. Lah, bukan juga ya. Jadi ceritanya kawan kami dari Jakarta, Agnes, lagi ke Medan dan kami ngumpul. Sepulang dari Berastagi, masih tersisa dua malam lagi di Medan dan Agnes mereservasi kamar di Swiss-Bellinn. Nah, mengapa Swiss-Bellinn?

Alasannya cukup sederhana: karena dekat dengan Kuliner Selat Panjang. Walaupun sebelumnya saya sudah berusaha menawarkan hotel lain dengan harga yang hampir sama dan fasilitas yang lebih, si kawan bersikeras mau menginap di sini karena akses yang dekat dengan tempat kulineran favoritnya.

Suasana lobi hotel, difoto dari lantai 7.
Sudah jam 11-an malam saat kami tiba di hotel. Badan juga sudah mulai penat duduk berjam- jam di dalam mobil. Beruntung jalanan lagi nggak macet jadi bisa tiba jam segitu. Setelah mengurus proses check-in, kami pun naik ke kamar kami di lantai 7. Untung pihak hotelnya nggak rempong ya secara kami bertiga dan pesannya kamar Superior.

Coffeenatics : After Rain Caffeine

Welcome to Coffeenatics

Walau bukan terbilang kedai kopi baru, ini merupakan kali pertama saya datang ke Coffeenatics. Ya, selalu ada kali pertama. Sahabat saya mengajak brunch di sana. Kebetulan, saya juga selalu ingin mencoba datang ke sini sejak dia bilang kalau ini adalah salah satu kedai kopi favoritnya.

38 Coffee Lab, Si Minimalis dengan Sudut Monokrom



Selesai bimbingan, saatnya bikin mata melek lagi dengan hunting kopi dan juga tempat yang enak buat nongkrong. Jadilah saya ngojek ke kedai kopi yang terletak nggak terlalu jauh dari kampus ini. Dengan polos si abang bilang nggak tahu jalan dan saya yang diminta untuk buka peta, akhirnya sampai juga di kedai kopi simple ini.

Caramel Brulee Latte
Pilihan menu kopinya cukup bervariasi dan saya galau mau minum apa.  Caramel Brulee Latte menjadi pilihan saya untuk siang ini. Kopinya nikmat dengan karamel yang kriuk- kriuk (eh, bener nggak sih sebutannya kriuk- kriuk, jadi berasa kayak kerupuk). Rasanya sudah pas tanpa perlu saya tambahkan gula.
suasana lantai 1

One Night Stay @ JW Marriot Medan

Lobi hotel

Gong Xi Fa Cai bagi teman- teman yang merayakan. Hari kedua Imlek jatohnya di weekend gini, jadi nggak ngantor plus kuliah diliburkan. Yeeeii^^ Karena lagi santai, saya teringat mau ngepost tentang akomodasi yang ada di Medan, salah satunya hotel tempat saya menginap pertengahan tahun 2017. Nggak salah, pertengahan tahun lalu.


But, better late than never. Review ini bukan  hasil endorse tapi juga nggak bayar sendiri. Jadi review ini dari pengalaman saya dan tim saya selama menginap di JW Marriot Medan sewaktu ada acara kantor.

Ngeblog Manis di Links Café

Liburan singkat dan nggak kemana- mana memang enaknya ngeblog. Terlebih postingan trip saya yang lalu belum juga selesai- selesai, dimulai dari edit foto sampai dengan menyusun kontennya. Karena pengin mencoba suasana baru, saya mencoba membuka aplikasi promo langganan saya dan menemukan Links Café. Dilihat dari Instagramnya, lumayan oke.

Outodoor area

Saya tidak menaruh ekspektasi tinggi. Setelah selesai mengerjakan beberapa pekerjaan di rumah, saya berangkat ke Links. Kafe masih sepi saat saya tiba. Dan memang nggak mengecewakan. Didominasi oleh warna pastel membuat mata nyaman memandang. Apalagi dekorasinya juga oke, jadi langsung klik sama kafe yang satu ini.

Interior Links
Tempat ngetik favorit

Saya mengambil tempat di bawah tangga yang cute menurut saya dan duduk di sana selama beberapa jam ke depan. Kopinya juga lumayan. Saya pesan Caramel Machiato, walaupun karamel yang digunakan itu salted caramel, jadi ada rasa asinnya.

Kulineran Tongseng Sapi Favorit di Hangout Coffee

Liburan nggak kebagian jatah traveling memang paling oke kalau dilewatkan bersama keluarga dan tentunya kuliner yang cocok di lidah. Malam Natal yang lalu, bertepatan dengan anniv-nya Papa dan Mama, kami sekeluarga makan di Hangout Coffee. Kenapa di sini? Karena ada tongseng favorit Papa di sini.

Kami pesan Tongseng Sapi dan Kari Susu Ayam dengan tambahan nasi putih. Cukup pesan dua porsi karena satu porsinya cukup banyak sehingga cukup untuk berdua. Tongsengnya masih enak seperti terakhir kali kami makan di sini. Daging sapinya empuk dan juga pedasnya pas, tidak terlalu pedas untuk saya yang bukan pemakan masakan pedas. Kuahnya wangi dan berasa banget. Karinya juga nggak kalah cetar ya walau nggak pakai santan. Wangi dan gurih.
Tongseng Sapi (45k). Yang nggak makan pedas hati- hati 'ranjau'nya :p
Kari Susu Ayam (35k)

C= Cozy = Chatswood


Sudah dari akhir 2015 saya mendengar bahwa ada kedai kopi baru bernama Chatswood Coffee. Dekat rumah tapi baru lusa kemarin ke sana. Sebelumnya mau ke Chatswood tapi tidak jadi melulu. Chatswood Coffee terletak di Ruko YangLim Plaza No.  15B.

Sabtu (18/6) lalu saya bersama Mama masuk ke kedai kopi ini. Waktu itu sudah sore dan tidak terlalu ramai. Jadi kami duduk di bawah. Untuk pemesanan kopi, seperti beberapa kedai kopi lainnya, pengunjung langsung melihat menu dan memesan di kasir. Kopi yang ditawarkan ada beberapa macam, mulai dari black coffee, white coffee, hingga non coffee.

Caramel Macchiato
Saya memesan Caramel Macchiato. Setelah pesan, baru tahu kalau sedang ada promo Beli 1 Gratis 1. Bagi pecinta diskonan – apalagi gratisan – seperti saya, hal ini tidak boleh dilewatkan. Saya pun berencana untuk datang kembali dan mencoba menu kopi yang lain.

Yang paling saya suka di sini bukan kopinya, tetapi suasananya. Cozy. Sangat cocok menulis di sana, apalagi  kalau ide lagi berseliweran. Cocok juga untuk tempat nongkrong. Pencahayaannya pas. Kalau siang- siang ke sana, saya kurang tahu ya. He he..

Order langsung ke kasir


Awalnya mengira pemilik kedai ini menyukai Australia, ternyata setelah googling, Chatswood merupakan salah satu daerah di pinggiran kota (suburb) di New South Wales ^^

Besoknya saya kembali ke sana  dengan membawa serta anggota keluarga saya. Kali ini di lantai atas karena lantai bawah penuh. Lantai atas bahkan lebih nyaman karena suasananya lebih temaram. Tsaahh..