 |
View senja yang menemani setelah turun dari TJ |
Ibu kota.
Begitu warga enam
dua menyebutnya. Sudah lama sekali saya tidak bertandang ke ibu kota. Setelah lima
tahun berlalu, kesempatan ini datang. Saya mendaftarkan diri untuk mengikuti kelas
kopi di Jakarta. Jadilah saya di sini. Memanfaatkan long weekend agar
cuti tidak terbabat habis.
Jakarta, seperti
sebelumnya, masih memukau. Ralat. Jauh lebih memukau. Memang waktunya sangat mepet
untuk mampir ke semua tempat yang banyak direkomendasi di media sosial. Namun tetap
saja menyenangkan walau durasinya singkat.
Menumpang bajaj
ke pasar. Mengitari kota naik ojek. Berjejalan di dalam Trans Jakarta yang padatnya
selalu di luar logika saat jam pulang kantor. Kegiatan yang sepertinya biasa saja namun
selalu dirindu saat sudah duduk berkutat di depan layar monitor setiap hari
kerja.
Hal paling
penting dari sekadar mencari ilmu dan pengalaman adalah saya bisa terbang
setelah dua tahun lebih ‘bermeditasi’ di dalam kota. Senang sekali rasanya bisa
mendengar suara pengumuman penerbangan dengan saya sebagai salah satu penumpang
pesawat terbang. Ransel ditenteng di punggung. Roda koper beradu dengan karpet ruang
tunggu.
Perjalanan ke ibukota kali ini menjadi pembuka
eksplorasi gelembungcerita. Jurnal perjalanan segera meluncur!