Sebuah Jurnal

[MALANG] Depot Hok Lay

 

Selamat Datang di Depot Hok Lay

Sedikit cerita menyebalkan di awal perjumpaan dengan Hok Lay. Kami tiba lewat pukul dua siang saat itu. Papan yang tergantung di pintu menunjukkan bahwa depot yang banyak direkomendasikan itu tutup. Yah, masa jauh- jauh datang pas banget tutup. Saya pun berjalan masuk ke depot. Kebetulan pintu tidak tertutup sepenuhnya.

[MALANG] Kopituju

Definisi bahagia


Salah satu kebiasaan yang masih sulit dihilangkan dan tampaknya akan melekat terus adalah kepo sebelum ngetrip. Jiwa Virgo ini menuntut untuk selalu menyiapkan rencana perjalanan atau saya akan terkena serangan panik sesampainya di tujuan jika belum tahu mau ke mana. Kopituju menjadi salah satu coffee shop yang saya pesankan kepada teman- teman trip: harus ke sini pokoknya.

 

[MALANG] WHIZ PRIME HOTEL




Kami tiba di Whiz Prime Hotel sebelum jam check in. Kamar yang kami pesan belum ready sehingga akhirnya kami memutuskan untuk menginap di kamar yang berbeda dengan yang kami pesan karena kamar itu ready  duluan.

 

Kami menginap di kamar Superior Twin, seharusnya Superior Double. Kamar hotelnya nyaman. Whiz tidak membatasi jumlah tamu dalam satu kamar. Namun menurut saya pribadi, kamar ini paling ideal untuk dua orang, tidak lebih, karena kamarnya bukan tipe kamar yang spacious.

 

HARI 1: TIBA DI MALANG

 

Mendarat dengan aman di bandara Abdul Rachman Saleh

Kala itu pukul dua dini hari dan mata saya sudah tidak dapat terpejam. Sayup- sayup terdengar suara di dapur. Pasti Mama tengah menyiapkan sarapan untuk kami. Kami menikmati mi instan dalam gelas yang sudah diseduh kemudian bersiap- siap sebelum Papa dan Mama mengantar kami ke bandara.

 

Pukul empat lebih sedikit kami sudah tiba di bandara dan cukup terkejut karena sudah ramai oleh penumpang- penumpang pesawat. Konter check in salah satu maskapai bahkan penuh antrean. Beruntung kami lebih cepat karena konter maskapai kami masih lowong.

 

Malang: Awal Yang Baru

Alun- alun Kota Malang

Masa pandemi bukanlah masa yang mudah. Dua tahun lebih bertahan. Bertahan agar tetap hidup dan tetap waras. Saya bersyukur, setelah penantian panjang, akhirnya hari ini pun tiba. Hari di mana saya bisa kembali menuliskan catatan perjalanan saya.

 

Sebagai rute pertama liburan yang sudah lama ditunggu- tunggu, saya dan teman- teman memilih Malang. Oh iya, kali ini saya liburan bersama Dewi dan Daniati - teman satu kantor tapi beda unit kerja. Ekspektasi kami tidak tinggi. Namun secara ajaib dan mengejutkan, Malang dan Batu memberi kami banyak kejutan manis. Kejutan yang akan membuat kami tersenyum saat dikenang kembali nanti. Seperti saat ini. Saat menuliskan catatan perjalanan ini dan senyuman tidak hentinya menghiasi wajah saya.