Judul : Backpackneymoon
Pengarang : Susan Natalia
Poskitt
Penerbit : B First
Tebal : 210 halaman
Sinopsis :
Biasanya, honeymoon
selalu diidentikkan dengan menginap di hotel berbintang 5 dan bersantai di
pantai. Namun, Susan dan Adam (@pergidulu) memilih untuk menciptakan konsep honeymoon yang berbeda. Backpackneymoon, demikianlah istilah
yang mereka buat, terinspirasi dari honeymoon
ala backpacking.
Selain traveling
menggunakan backpack, campervan pun dipilih sebagai sarana
transportasi sekaligus akomodasi. Unsur backpacking
yang diambil adalah menekan bujet supaya bisa traveling (dalam hal ini honeymoon)
lebih lama. Jika biasanya honeymoon
hanya berkisar antara beberapa hari sampai seminggu, mereka menjalaninya selama
dua bulan. Tujuan yang dipilih pun bukanlah pantai dengan suasana tropis,
melainkan negara yang sedang mengalami musim dingin, Australia dan Selandia
Baru.
Mereka telah membuktikan dedikasi mereka sebagai pasangan traveler pertama yang mampu
menggabungkan catatan perjalanan berbumbu romansa (yang nggak bikin enek!),
disertai panduan dan bujet terlengkap. Harapannya, siapa pun bisa menikmati dan
terinspirasi ikut ber-backpackneymoon.
Tak selalu harus ke luar negeri, buku ini mendorongmu untuk melakukan
eksplorasi sesuai minat, waktu, dan bujet yang dimiliki. Jadi, tunggu apa lagi?
Start planning your own backpackneymoon
trip today! J
Review :
Punya rencana untuk mengunjungi Selandia Baru? Ingin mencoba
menjelajah dengan bebas tanpa terikat itinerary
dan jadwal? Teman- teman wajib baca buku ini kalau iya. Bersama suaminya, Adam,
Susan mengeksplorasi Selandia Baru dengan campervan.
Mereka menyewa dari perusahaan internasional yang ada di Australia dan Selandia
Baru. Pilihan campervan-nya pun
dijabarkan dalam buku ini.
Susan berbagi tips dan informasi- informasi penting yang
teman- teman butuhkan selama berkeliling di Selandia Baru dengan lengkap
beserta rincian biayanya. Tentu saja biayanya tergantung kebutuhan dan
pengeluaran teman- teman. Tapi setidaknya dengan adanya rincian yang diberikan,
kita jadi tahu perkiraan dana yang diperlukan untuk mengunjungi negeri burung
kiwi itu.
Lokasi- lokasi yang dikunjungi Susan dan Adam merupakan
kawasan alam. Ya, Selandia Baru memang menawarkan wisata alam yang sangat
menggugah, dimulai dari danau, gletser, taman nasional, hingga kolam pemandian
air panas yang dikelola dengan sangat baik.
Kelebihan dari buku ini yang saya suka adalah gaya menulis
Mbak Susan yang sangat menarik untuk diikuti. Jadi saat membaca tidak terasa
bosan ataupun jadi bete karena foto- fotonya tidak berwarna dan warna jingga
yang mendominasi. Infonya yang lengkap juga akan sangat membantu backpacker yang ingin berwisata ke
Selandia Baru. Sejak membaca buku ini, saya rajin mengunjungi website pergidulu. Hehe.
Acara bulan madu tidak monoton dan malah seru karena kita
bisa bebas tanpa harus terikat jadwal. Apalagi jika memiliki waktu panjang
seperti Susan dan Adam, pasti puas deh. Hanya saja untuk menyewa campervan di Selandia Baru dan
Australia, penyewa wajib memiliki SIM Internasional. Harga sewanya pun
bervariasi dari van sederhana hingga van mewah.
Saya tidak bisa me-review
dengan detail karena pastinya akan jauh lebih seru kalau teman- teman baca
sendiri ya. Buku ini sudah selesai saya baca beberapa bulan yang lalu tapi
sampai sekarang masih saja tetap semangat kalau lihat buku ini dan semakin
kepingin mengunjungi Selandia Baru – alasan awal saya beli buku ini. Penasaran
dan ingin lebih banyak mendapatkan informasi mengenai wisata alam di Selandia
Baru? Ikuti petualangan seru Susan-Adam dalam Backpackneymoon. Selamat membaca ^^