Sebuah Jurnal

[MEDAN] 333 House



Pernahkah teman- teman merasa senang dan super excited saat menemukan hidden gem yang tidak terencana? Inilah yang saya dan teman- teman hopping rasakan saat menemukan 333 House. Malam itu, sepulang hopping, kami lewat area Sabaruddin. Jalanan sudah sepi. Namun ada sebuah rumah dengan lampu neon yang menyala yang menarik perhatian kami.

 

Sambil melewati rumah itu, kami menebak- nebak apa itu. Saya berencana untuk kepoin kalau sudah sampai rumah nanti. Eh kelupaan. Seolah mendukung, semesta mengingatkan saya melalui Instagram. Oh, ternyata kedai kopi. Langsung saya kabari teman- teman saya.

 



Jadilah kami di sini. Di tengah ketidakpastian bisa atau tidak singgah, akhirnya realisasi juga. Memang kadang yang tidak terencana panjang itu yang membuahkan hasil. Pukul empat sorean saya tiba di 333. Sambil menunggu teman- teman saya yang lain, saya mencari tempat duduk dan mulai foto- foto dan video untuk diunggah ke Youtube.

 




Di luar dugaan, kedai kopi mungil ini gemas banget. Banyak tanaman asri di sini. Untuk bangunannya sendiri didominasi cat putih. Baru buka sebulan. Masih bersih banget dan nyaman. Bikin pewe dan kami jadi mager. Kalau lagi beruntung, bisa lebih mager lagi karena mereka punya tempat duduk ayunan. Waktu itu lagi penuh, jadi kami cukup bergembira bisa duduk ngaso di bawah langit biru.

 


Kekurangannya, pengunjung harus puas dengan tempat duduk indoor yang hanya bisa menampung empat orang. Selebihnya area luar ruangan. Saya sarankan agar datang untuk ngopi di sore hari mengingat paparan sinar matahari di Medan luar biasa menyengat kalau siang hari.

 




Untuk kopinya sendiri cocok- cocok saja. Kopinya saya pesan antar, jadinya pesan yang dingin. Waktu duduk di sana cobain teh Fairy Grey (25k) yang adalah Earl Grey. Wangi banget aromanya. Langsung suka. Bisa refill 2x ya teman- teman. Bagi teman- teman yang nggak minum kopi bisa cobain artisan tea di sini.

 


Gimana gimana? Gemas kan? 333 House berlokasi di Jalan Sabaruddin No. 90B, Medan. Sekarang mereka bukanya dari jam 9 pagi hingga jam 7 malam. Waktu saya datang sebelum Imlek lalu, mereka masih bukanya sampai jam 6 sore saja. Met ngopi!

*tetap utamakan prokes ya teman- teman agar kita terjaga selalu*
Be First to Post Comment !
Post a Comment