Perjalanan ke Angkor Wat mengakhiri trip di Siem
Reap. Malamnya, menumpang sleeper bus
(hotel bus) Olympic Express, saya dan Papa melanjutkan rute ke Ho Chi Minh. Bus
dijadwalkan berangkat pada pukul 22.30. Tapi kami berencana untuk berangkat ke
terminal lebih awal untuk berjaga- jaga.
Ini yang dikasih waktu beli tiket bus terusan Siem Reap- Phnom Penh - Ho Chi Minh Harganya $25/orang |
Petangnya kami berencana untuk jalan kaki lagi di
sekitaran hotel, namun hujan turun lumayan lebat dan setelah menunggu cukup
lama, hujan masih belum reda. Jadi kami memutuskan untuk makan malam di KFC
Sivutha dekat hotel.
Hujan malah turun semakin deras. Memang musimnya
hujan. Hiks. Beruntungnya di KFC tersedia Wi-Fi gratis, jadi saya masuk
menggunakan password yang tercetak di
struk pembelian. Saya mengontak Mr. Safy untuk memintanya jangan datang dulu
karena kami belum balik hotel dan hujan sangat lebat. Di luar dugaan, Mr. Safy
malah mau langsung menjemput kami di KFC. Saya menolak karena hujan deras
sekali. Tapi Mr. Safy tetap meminta saya untuk menunggu barang sepuluh menit
dan benar, ia tiba sepuluh menit kemudian.
Tanpa menggunakan jas hujan, ia hanya membawa
sebuah payung dan kami naik ke tuktuknya. Kata Mr. Safy, hujan tidak akan reda.
Sepanjang perjalanan kami menuju hotel dan dari hotel menuju terminal Olympic,
hujan semakin deras. Setelah menurunkan kami, Mr. Safy meminjam tiket bus saya
untuk memastikan bahwa memang benar kami harus menunggu di sini. Katanya benar,
ini tempatnya. Bahkan sebelum balik, dengan kondisi basah kuyup dan kehujanan,
Mr. Safy sempat- sempatnya berterima kasih sambil menyodorkan kartu namanya.
Pelayanan yang sangat baik menurut saya ^^
Sekadar informasi, tempat ini bukan terminal bus
dan semacamnya, melainkan di lantai satu sebuah bangunan yang kami kira akan
difungsikan menjadi sebuah hotel. Di kompleksnya sendiri ada sebuah hotel yang masih
buka. Di tempat tunggu itu sudah ada rombongan yang akan berangkat dengan bus
pukul 20.30.
Pukul sebelas malam, kami sudah
rebahan cantik di busnya. Maaf nggak ada dokumentasinya karena gelap banget di
dalam bus. Bus dilengkapi dengan colokan untuk ngecas hape, namun tidak
tersedia Wi-Fi. Di bus juga tidak ada toiletnya. Kata penjual tiketnya, kami
boleh meminta berhenti jika kebelet, maka supir bus akan berhenti jika lewat di
pom bensin. Kenyataannya, walaupun awalnya saya serasa insom sejenak, akhirnya
bisa terlelap juga.
Tiba di Phnom Penh
Jangan tanya kenapa ini blur. Fotonya beberapa detik setelah turun dari bus, dimana mata ini masih berat sebenarnya. Tapi setengah excited karena sudah tiba di ibukota ^^ |
Masih jam setengah lima kurang,
dimana pada jam itu biasanya saya tengah bermimpi menjelajah negara mana, kami
dibangunkan oleh seorang bapak karena sudah tiba di ibukota. Kata apa saya
tidak mengerti, mungkin artinya bangun (setelah saya googling kata yang paling mendekati dengan apa yang saya dengar).
Kami pun menenteng ransel kami dan turun dari bus. Raga saya belum kembali
sepenuhnya. Masih antara sadar tapi ya serasa masih bobo. Ha ha.
Tiket lanjutan dari ibukota menuju Ho Chi Minh |
Phnom Penh :D |
Selanjutnya kami menunggu di
tempat penjualan tiket hingga tuktuk membawa kami ke suatu tempat yang saya
nggak tahu tempat apa itu. Sampai di sana, kami hanya ikut duduk di kursi-
kursi yang sudah disediakan. Jam 6 pagi, busnya baru nongol. Kali ini menumpang
Phuc Danh Express. Model bus biasa,
nggak sleeper bus lagi. Petugas pun
mengumpulkan paspor kami untuk dicap tanda keluar dari Cambodia. Aman..aman..
Lewat Perbatasan Darat Menuju
Vietnam
Pukul 09.45 kami tiba di
perbatasan Cambodia – Vietnam. Tenang saja, imigrasi jalur darat ini nggak
horor kok. Pertama- tama yang turun hanya penumpang saja. Kami berkumpul di
sebuah loket, sebentar saja dan nggak ngapa- ngapain (mungkin untuk mencocokkan
jumlah penumpangnya kali ya), kami kembali ke bus. Kemudian di pemberhentian
selanjutnya, baru penumpang membawa turun semua bawaannya untuk di-scan dan diperiksa paspornya oleh
petugas imigrasi. Selesai sudah. Selamat datang di Vietnam ^^
Hujan di Perbatasan |
Xin Chao, Ho Chi Minh !
Setelah menempuh perjalanan
kurang lebih tiga belas jam, bus yang membawa kami dari Phom Penh tiba di Ho
Chi Minh. Sekali lagi, saya masih dikagetkan karena pemberhentian busnya bukan
di Pham Ngu Lao, kawasan backpacker
tempat kami menginap selama di Ho Chi Minh. Ini tempat apa ya? Tempatnya luas
dan banyak menyimpan mobil (asumsi kami tempat ini merupakan tempat jual-beli
mobil bekas sekaligus kandangnya bus). Rasanya saya belum pernah lihat di peta
daerahnya dan saat itu saya belum memasang kartu SIM lokal. Mana hujan.
Alternatifnya adalah dengan
naik taksi ke Pham Ngu Lao. Taksi yang direkomendasi di sana ada dua, yaitu Mailinh Taxi dan VinaSun Taxi. Kami
naik Mailinh waktu itu. Tarifnya pakai argo dan kena VND 72.000 diantar sampai
gang di depan hotel.
Sesampainya di Marie- Line
Hotel, masih belum jam dua siang dan belum bisa check in karena kamar belum selesai dibereskan. Jadi kami menunggu
di lobi hotel dulu. Ulasan mengenai hotelnya menyusul di postingan selanjutnya.
Stay tune !
tuk2 di siem rap itu dapat dari mana yang bisa antar2 kita.?? thanks
ReplyDeleteHalo. Utk sewa tuktuk bisa hub Mr. Safy di +85581918918
DeleteSama2 dan selamat berlibur :)
Hi kak, makasi banyak postingannya.. Mau tanya untuk beli tiket Olympic Express di Siem Reap ke HCMC di mana ya kak? Terus nanti setelah sampe di Phnom Penh ganti bis lagi ya? Terima kasih sebelumnya.
ReplyDeleteHalo, sama2. Kalo utk tiketnya waktu itu dianterin sama Mr. Safy dan sudah lumayan lama juga jadi agak lupa. Kalau tidak salah di sekitaran Sivutha. Iya bener, jadi nanti tiba di Pnom Penh ganti bus lagi, tp tempat nunggu busnya beda, nanti akan diantarkan dengan tuktuk. Semoga membantu ya infonya. Met jalan2 :)
Delete