Sebuah Jurnal

[MEDAN] Perfecto

Definisi jatuh cinta pada pandangan pertama

Belakangan ini warga Medan tengah antusias menyambut tempat nongkrong baru yang terletak di jantung Kota Medan yang Bernama Tengah. Seperti salah satu tagline andalan anak Medan kalau lagi mau ngumpul: jumpa di tengah ya! Tengah ini secara harfiah lokasinya di tengah kota.


[MEDAN] 333 House



Pernahkah teman- teman merasa senang dan super excited saat menemukan hidden gem yang tidak terencana? Inilah yang saya dan teman- teman hopping rasakan saat menemukan 333 House. Malam itu, sepulang hopping, kami lewat area Sabaruddin. Jalanan sudah sepi. Namun ada sebuah rumah dengan lampu neon yang menyala yang menarik perhatian kami.

 

Sambil melewati rumah itu, kami menebak- nebak apa itu. Saya berencana untuk kepoin kalau sudah sampai rumah nanti. Eh kelupaan. Seolah mendukung, semesta mengingatkan saya melalui Instagram. Oh, ternyata kedai kopi. Langsung saya kabari teman- teman saya.

 

SELAMAT TAHUN BARU….!!!

 

Spot ngopi pertama di 2022

Sebuah pencapaian masih bisa menginjak 2022 ini. Saya bersyukur di tengah- tengah kondisi yang serba tak menentu ini, Tuhan masih memberikan kesempatan saya untuk menghirup oksigen gratis, mencecap rasa, dan menuangkannya ke dalam karya- karya kecil yang saya harapkan bisa bermanfaat bagi orang banyak.

 

Banyak kejadian luar biasa sepanjang 2021 dan tentu saja kebanyakan tidak mulusnya. Saya berterima kasih kepada orang terdekat saya, keluarga saya, yang tidak putus- putusnya mendoakan dan mendukung saya. Kepada sahabat dan orang- orang yang datang silih berganti dalam hidup saya, semuanya mengajarkan saya dengan begitu baik.

 

Semoga di tahun yang baru ini, kita senantiasa diberikan kesehatan dan berkat. Semoga di tahun yang baru ini kita menjadi lebih kuat untuk melangkah maju. Tuhan memberkati.

[MEDAN] CAFEKOPI @ CANTIKAYU

Desember adalah bulan favorit saya karena ada perayaan Natal. Mall dan café jadi keren banget. Kalau pun nggak keluar rumah, ada film bertemakan Natal yang menemani dan bikin hati jadi hangat. Karena sudah mendekati Natal, saya mulai mencari beberapa spot kece bernuansa Natal. Spot pertama yang disinggahi adalah Cafe Kopi yang berlokasi di showroom Cantikayu.

 

Sebelumnya sudah dapat info terlebih dulu dari teman yang duluan ke sana. Thanks Mak Jes buat racunnya. Kesan segar langsung menyapa saat tiba di depan Cantikayu. Berpot- pot tanaman dan satu set meja dan kursi kayu menghiasi area depan cafe. Auto adem di tengah teriknya siang.

 

Tambah adem lagi ketika melihat area yang didekorasi dengan hiasan Natal. Cakep banget sih ini. Tinggi pohon Natalnya mencapai 8 meter. Best spot-nya ya di sini. Di seberang pohon Natal raksasa ada juga rak penyimpanan wine yang sudah dipasangi hiasan Natal.

 


[MEDAN] Alligator Coffee and Roastery



Edisi ngopi kali ini agak beda karena harus RSVP dulu, minimal H-3 dan teman saya, Dewi, mereservasi jauh seminggu sebelum rencana kedatangan kami ke Alligator. Tentunya kami berdua super excited karena kedai kopi yang satu ini terlihat menjanjikan dan anti mainstream.

 

Hari yang ditunggu- tunggu pun tiba. Saya dan Dewi tiba sesuai dengan jam yang telah dipilih. Ya, tidak salah. Selain harus reservasi dulu, jam kunjungan per hari juga dibagi tiga. Kami memilih jam 12.00-14.30 di hari Sabtu.

 

[MEDAN] FILOSOFI KOPI



Kopi Tiwus menjadi salah satu menu kopi yang saya cari saat saya mampir ke kedai kopi ini. Efek penasaran setelah menonton filmnya. Dan setelah lama #dirumahaja, tahu- tahu Filosofi Kopi sudah buka di Medan dan ada dua cabang malah. Langsung mampir saat sudah berani untuk hopping.

Mampirnya ke Filkop yang di Adam Malik. Seperti biasa tim pagi kalau soal ngopi. Biar sepi dan berasa di kedai kopi pribadi. Ha ha. Pas banget timing-nya karena mereka baru ngebolehin dine in sejak dua minggu lalu. Lucky me.

 

[MEDAN] MUSE COFFEE


 

Hopping di kala cuti adalah salah satu aktivitas favorit saya kalau sedang tidak nge-trip ataupun mager. Iya, saya masuk ke dalam tim rebahan. Sejak kapan, tidak tahu. Ha ha. Kembali ke topik. Jadi di hari cuti ini, setelah mengurus beberapa keperluan dompet, saya melipir ke salah satu kedai kopi yang masih tergolong baru di kota Medan.


Jalan empat bulan, ci,” tutur sang barista saat saya bertanya.


Saya tidak menaruh ekspektasi apa- apa karena awalnya hanya berencana untuk foto- foto sambil ngeblog. Laptop juga sudah siaga di tas. Mari berangkat!