Hari telah berganti namun mata ini masih tidak dapat terpejam.
Tetiba memori menghantarkan saya pada salah satu viennoiserie favorit saya dan
teman- teman selama berada di Malang. Mana perut ini tengah berdendang meminta
diisi di tengah malam buta ini. Abaikan saja. Kembali ke topik.
Adalah Retawu Deli yang saya share pada postingan ini. Kami
sudah penasaran sejak mendengar nama dan melihat foto- foto di media sosial.
Agaknya terlalu berat menjadikan croissant dan kawan- kawannya sebagai
sarapan pagi. Namun tidak banyak pilihan waktu tersedia mengingat kami mengejar
penerbangan siang.
Dari Pasar Oro- Oro Dowo kami bertolak ke Retawu Deli. Deru mobil
memecah keheningan pagi di Idjen Boulevard kala itu. Saya selalu senang saat
melewati kawasan ini. Asri dan lapang.
Kami pun tiba di Retawu tak lama kemudian. Belum banyak pilihan
tersedia karena masih pagi. Kami memesan almond croissant dan kouign
amann yang langsung membuat kami jatuh cinta. Renyah, lembut, wangi butter,
semua menyatu jadi satu. Favorit saya kouign amann mereka. Tidak terlalu
manis menurut saya. Pas. Kopinya sebatas oke.
Kami duduk, berfoto, menanti sambil bertanya- tanya kira- kira apa
lagi yang akan disajikan. Saat akan kembali, saya mendapati beberapa tarte
telah tersedia. Sepotong chocolat noir tak luput saya angkut ke Medan. Kouign
amann tentunya sudah dibungkus duluan.
Pagi yang hangat di Retawu Deli. Staf mereka juga ramah. Saya
sempat berbincang sebentar saat menunggu mereka mencarikan tote bag yang
cantik itu. Ya, mereka menjual merchandise juga. Dari staf, saya jadi
tahu kalau Retawu Deli juga buka di M Bloc Space di Jakarta. Menarik.
Waktu lagi- lagi berlalu cepat. Kami harus mengakhiri pagi singkat
di Retawu Deli karena masih ada yang harus dibeli sebelum kembali ke hotel dan
bersiap ke bandara. Sampai berjumpa kembali, Retawu Deli dan tim!
Be First to Post Comment !
Post a Comment