Sebuah Jurnal

[MALANG] Kopituju

Definisi bahagia


Salah satu kebiasaan yang masih sulit dihilangkan dan tampaknya akan melekat terus adalah kepo sebelum ngetrip. Jiwa Virgo ini menuntut untuk selalu menyiapkan rencana perjalanan atau saya akan terkena serangan panik sesampainya di tujuan jika belum tahu mau ke mana. Kopituju menjadi salah satu coffee shop yang saya pesankan kepada teman- teman trip: harus ke sini pokoknya.

 

Kopituju menjadi lokasi asupan kafein pertama di Malang. Salah satu kriteria kedai kopi yang cakep, selain dari design-nya,menurut saya pribadi adalah aroma biji kopi yang tercium saat mendorong atau menarik pintu kedai. Kopituju memenuhi kriteria yang satu ini. Kesan pertama langsung membuat saya suka. Apalagi kedai ini tidak terlalu besar yang artinya tidak akan terlalu gaduh dan suasana akan terasa lebih akrab.

 


Kami duduk di lantai dua karena lantai satu – kalau saya tidak salah ingat – itu hampir tidak ada tempat duduk, kecuali area di depan kedai kopi yang waktu itu tengah ramai- ramainya. Spot incaran kami penuh diduduki. Tidak mengapa. Yang penting bisa nyicip kopinya. Kami memesan segelas Ice Kopituju yang menjadi signature di Kopituju, segelas Flat White, dan sepotong brownies.

 

Ice Kopituju - 35k
Flat White - 32k

Ice Kopituju sukses membuat kami bertekad bahwa kami harus kembali sekali lagi sebelum balik ke Medan. Bagaimana ya mendeskripsikan rasanya? Gurih? Ha ha. Sepertinya kuncinya ada di gula atau sirupnya kalau menurut saya. Karena Flat White-nya seperti Flat White pada umumnya. Pokoknya Ice Kopituju wajib dicoba bagi para penggemar kopi susu. Belum sah di dunia perkopsuan kalau ke sini tapi nggak coba Ice Kopitujunya.

 




Browniesnya juga nikmat. Dari teksturnya seperti brownies kukus. Maafkan jika saya salah. Obrolan singkat membuat waktu cepat berlalu. Obrolannya singkat secara harfiah. Kami malah kebanyakan berfoto. Namun hujan masih turun malu- malu. Dan akhirnya kami mendapatkan spot incaran kami. Langsung deh kami pindah.

Hari beranjak sore. Langit sore di sini cepat sekali berubah menjadi gelap. Saatnya kami balik ke Hok Lay. Iya, tadi sudah ke sana, tapi tutup dan akan buka kembali jam lima sore. Saatnya mengisi perut (lagi).

 

Cruller (18-25k)



Omong- omong, kami betulan kembali ke Kopituju. Di hari terakhir kami di Malang. Hari itu adalah hari di mana kami melakukan aktivitas hopping pantai. Dan beruntungnya, hari itu Hari Kamis. Kekepoan saya membawa saya berhasil menikmati cruller mereka yang selalu jadi incaran warga Malang. Cruller ini churros yang berbentuk seperti donat dengan aneka topping. Saya memesan masing- masing satu agar bisa icip rasa.

 


Tentu saja memesan cruller ini perlu perjuangan ekstra. Sinyal saya timbul tenggelam di area pantai. Setiap chat dari admin masuk, saya akan langsung membalas walau pesannya tidak langsung terkirim. Siapa tahu pas di jalan, muncul sinyal tiba- tiba. Pas bayar juga. Sempat gagal transfer tapi akhirnya berhasil diamankan.

 

Mocha - 35k

Yang tidak amannya adalah: kami tidak mengira bahwa Ice Kopituju itu bisa habis. Setibanya kami di sana untuk menyeruput sedikit kebahagiaan melalui segelas Ice Kopituju, babang kasir bilang HABIS. Kalau begitu Ice Rose Latte saja. Habis juga. Ternyata begini rasanya patah hati ringan.

 


Jadi, saran buat teman- teman yang ingin Ice Kopituju aman: pesan dan bayar dulu. Mereka tidak bisa ditemukan di aplikasi online, jadi manual ya. Tenang saja, adminnya ramah kok. Sabar pula.

 


Begitulah akhir kisah segelas kopi susu yang tak sampai. Saya akhirnya memesan Mocha dan Dewi menyeruput manual brew favoritnya. Yang bisa saya ucapkan: menu- menu mereka nggak ada yang failed. Jadi sudah bisa ditebak, kalau ke Malang, saya pasti tidak akan bosan untuk balik ke kedai kopi ini.

 

KOPITUJU

Jalan Sutan Syahrir No.7, Malang

 

Be First to Post Comment !
Post a Comment