Songthaew merupakan transportasi yang ada di Pattaya. Modifikasi dari mobil pick up. |
Mungkin akan lebih
tepat judulnya kalau Abang- Abang Songthaew di Pattaya ataupun Driver Songthaew di Pattaya. Tapi biarlah
saja tetap begitu judulnya. Biarlah cerita- cerita tentang songthaew ini menjadi salah satu kenangan yang tetap memotivasi
kita untuk yakin bahwa masih ada kebaikan di belahan bumi manapun itu.
Sebelum berangkat
ke Bangkok, saya mengatakan kepada teman- teman saya bahwa di Pattaya ada moda
transportasi berupa songthaew yang lebih murah dari Grab. Hanya saja untuk
perkiraan budget, kami hitung dengan
aplikasi Grab secara kami tidak menyewa mobil karena beberapa jasa penyewaan
mobil dipaket dari Bangkok, tidak ketemu yang hanya di Pattaya saja. Pahit- pahit ya karena Grab di sini memang
mahal dan rutenya jauh- jauh, ucap saya waktu itu.
Ternyata kami cukup
beruntung karena selama perjalanan di Pattaya hanya sekali kami memesan Grab. Selebihnya
naik songthaew. Dari sinilah cerita- cerita songthaew bergulir.
Turun di Tepi Jalan
Setelah kunci kamar
hotel yang baru di tangan, kami tidak membuang waktu dan segera bergegas untuk
mengambil ransel dan barang bawaan lain di hotel sebelumnya. Ojek lebih mahal. Kami
mencoba menyetop sebuah songthaew dan terjadilah negosiasi harga. Driver tidak bisa berbahasa Inggris jadi
kami berkomunikasi dengan istrinya yang duduk di depan. Deal di harga THB200 PP.
Tak lama kemudian,
songthaew berhenti dan driver
berbicara dengan seorang ibu- ibu. Kemudian ibu itu bertanya kepada kami hendak
ke mana, dalam bahasa Mandarin. Saya yang bahasa Mandarinnya pas- pasan
menjawab akan kembali ke hotel untuk mengambil barang lalu kembali lagi ke area
Red Planet.
Ibu itu kembali
lagi berbicara ke driver dalam bahasa
lokal dan dari sana saya tahu bahwa ibu itu bukan mau ikut naik tetapi
menerjemahkan apa yang saya katakan kepada driver.
Tak disangka driver-nya tidak setuju
untuk mengantarkan kami dengan harga THB200. Saya kemudian mengatakan bahwa
tadi harga sudah disepakati dengan istrinya. Tetapi si bapak malah menjawab
kalau yang mengemudikan songthaew itu dia, jadi harganya ditentukan olehnya dan
dia minta THB300. Lah gimana dong?
Kami mencoba untuk
batal saja dan turun dari songthaew, berharap bapaknya bersedia dengan
kesepakatan harga awal berhubung sudah lumayan malam juga. Namun setelah kami
turun, si bapak melesat pergi dengan songthaewnya. Heww.
Tidak putus asa,
kami pun berjalan agak maju lagi dan ada segerombolan driver yang sedang ngobrol- ngobrol sambil menunggu calon penumpang
datang. Kami pun menghampiri mereka dan mulai menjelaskan ulang dan nego harga.
Tapi tidak ada yang mau mengantarkan kami dengan harga seperti itu. Jauh dan
muter- muter kata mereka.
Malam semakin larut
dan kami galau, antara bayar saja atau tetap berjalan dan mencari. Akhirnya seorang
abang driver bersedia mengantarkan
kami saat kami nego harga dengan muka memelas dan cerita sedih yang kami alami
barusan. Makasih banget abang. Diberkatilah kamu dan semoga songthaewmu ramai
yang naik ya! Amin.
Setelah mengambil
ransel dan barang- barang lain, kami segera naik ke songthaew abang dan
berangkat menuju ke Red Planet. Baru berjalan beberapa ratus meter, si abang
berbelok ke lapangan kecil yang gelap. Waduh! Kami mau diapain ini? Apakah si
abang ada niat lain karena kami membayar harga yang awalnya terkesan murah? Ternyata
ketakutan kami tidak beralasan. Abangnya mau putar balik, entah karena kalau
lewat sana kejauhan atau jalan depan sedang ditutup. Fiuh, maaf abang sudah
sempat nethink.
Songthaew Pak Toto
Esok paginya kami
berangkat agak siang, tidak sesuai rencana awal karena kecapaian kemarin malam.
Setelah check out dari hotel, kami
memutuskan untuk menyetop songthaew lagi, belum kapok. Siapa tahu dapat harga
lebih murah dari Grab. Dan benar, harganya lebih murah dari Grab. Tujuan pertama
kami adalah Mini Siam. Kali ini dapat lagi driver
yang membawa serta istri dan anak mereka yang masih kecil. Bedanya kali ini
kami tidak diturunkan di pinggir jalan.
Sesampainya di Mini
Siam, bapak songthaew menawarkan kami untuk membawa kami ke tempat selanjutnya
yang akan kami kunjungi. Beliau berkata bahwa dari Mini Siam akan sulit mencari
songthaew dan rasanya benar juga dilihat dari lokasinya. Memang dasar nggak mau
rugi, kami browsing dulu harga Grab,
membandingkan lagi dan masih jauh lebih murah harga yang dikasih Bapak. Oke,
gas!
Setelah nomor hape
Bapak di tangan, kami siap jalan- jalan. Tinggal telepon saja kalau sudah
selesai dan Bapak akan bersiap tunggu di depan pintu masuk. Begitu juga dengan
destinasi selanjutnya, yaitu Frost. Dari sana kami berencana untuk lanjut ke
Nong Nooch yang akhirnya terpaksa batal karena takut kondisi cuaca ekstrem –
sebentar hujan sebentar cerah – dan
lokasinya cukup jauh sehingga kemaleman saat hendak kembali ke Bangkok. Bapak
songtheaw tampak kecewa namun ia tidak marah juga. Kami meminta turun di
Terminal 21 dan akan menghubungi Bapak lagi jika beliau bisa mengantar kami ke
terminal bus.
Kami berjodoh
dengan si Bapak. Beliau mengantarkan kami ke terminal bus dan mendoakan agar
perjalanan kami lancar hingga tiba di Bangkok. Sebelum berpisah, saya
menanyakan nama Bapak itu. Nama beliau Toto. Kami juga menyimpan nomor ponsel
yang saya rekomendasikan ke teman- teman dan saya jadi ada transportasinya
kalau ke Pattaya lagi. Boleh dicatat teman- teman nomornya. Kali mau jalan
sendiri dan naik songtheaw juga kalau ke Pattaya. Toto – 0623-739800 (saya cek tidak ada WA, jadi boleh telepon
langsung ya). Tertarik naik songthaew keliling Pattaya?
Be First to Post Comment !
Post a Comment