Nggak selamanya apa
yang dilihat di foto akan sama seperti kenyataan. Inilah yang saya dan teman-
teman alami saat tiba di hotel yang kami sewa kamarnya di Pattaya: Yes O’Tel.
Karena anggapan kami toh hanya satu malam
dan dari foto tampaknya juga oke oke saja. Satu dua tamu memberikan ulasan yang
kurang, masih oke juga.
Dan benar saja. Sesampainya
di hotel, kondisi hotel tidak sesuai dengan apa yang terlihat di foto. Lobi
tampak suram tanpa ada tamu yang lewat, hanya ada seorang staf yang acuh tak
acuh di balik konternya. Staf di reception
juga tidak bisa berbahasa Inggris dan saat melihat bahwa kami bertiga, ia
meminta tambahan extra bed charge sebanyak
THB500 yang akan dibayar nanti pas check
out.
Kami pun naik
dengan lift setelahnya dan saya lebih kaget lagi saat mendapati bahwa ini tidak
tampak seperti hotel, lebih seperti rumah dengan bagian ruangan yang digunakan
untuk menampung barang tidak terpakai. Ada tangga dengan anak tangga yang cukup
besar di sebelah kanan dan sofa besar yang sudah usang. Dan tentunya tanpa
terlihat ada tamu di sekitarnya.
Perasaan saya sudah
tidak enak karena suasana terasa mencekam. Saya berjalan dengan waswas, tidak
berusaha menunjukkan kepada teman- teman saya. Kami membuka pintu kamar dan
kamarnya sama suramnya dengan kondisi di luar kamar. TV tabung tidak menjadi
masalah utama. Lemari kayu yang berderit saat dibuka. Segera saya tutup
kembali. Kamar mandinya tidak bisa dikatakan bersih walaupun tidak kotor. Masih
lah bisa diterima dalam kondisi darurat.
Barang sudah
diletakkan dan jam sudah menunjukkan pukul sembilan yang artinya kami tidak
lagi sempat ke Tiffany’s Show namun masih sempat ke Alcazar. Tiket pertunjukkan
sudah tidak bisa dibeli dari Klook, jadi kami akan membeli tiket dari konter
saja.
Hingga duduk di
dalam ruangan pertunjukkan pun hati saya masih tidak bisa tenang – memikirkan hotel
yang horor tadi. Hanya saja saya berusaha untuk menikmati acara. Seusai acara,
perasaan tidak enak itu kembali lagi.
Dari gedung
Alcazar, saya melihat ada Red Planet Hotel yang berdiri kokoh. Dengan terpaksa –
daripada saya tahan dalam hati – saya memberi tahu teman- teman seperjalanan
saya mengenai apa yang saya rasakan dan ternyata mereka juga merasakan hal yang
sama seperti yang saya rasakan. Kami lalu bertanya ke Red Planet Hotel dan
melihat dulu kamarnya. Oke. Kami pun memesan kamar di sana dan kena biaya
tambahan THB500 karena bertiga. Asal ada tempat untuk tidur dan terbebas dari
hotel horor itu, pikir saya.
Saking takutnya,
saya bahkan tidak berani memfoto kondisi hotel dan kamarnya. Cepat- cepat
keluar adalah misi kami saat itu. Walaupun akhirnya tidak jadi jalan- jalan
malam di Walking Street. Tapi ya sudah lah ya.
Cerita belum
berakhir. Masih ada cerita saat kami hendak kembali ke hotel itu untuk check out dan mengambil barang- barang
kami. Tunggu review Red Planet tempat
kami menginap dan cerita gelembung selanjutnya ya.
hai ci, lanjutan cerita untuk balik ke hotel horror untuk check out dan ambil barang bisa baca dmn yaa? hehe
ReplyDeletehii sis! ceritanya bisa dibaca di postingan [Warna] Songthaew di Pattaya ya. Karena kelanjutannya berkaitan dengan songthaew, jadi saya share sekalian di sana. Enjoy!
Deletehttp://www.gelembungcerita.com/2019/10/warna-songthaew-songthaew-di-pattaya.html
Hii..! Ah iyaaa, sepertinya terlewati. Soon kita kenang kembali yaaa. Thank you sudah menyadarkan^^
ReplyDelete