Sebuah Jurnal

Day 1: Dari Kualanamu ke Penang


Halo semuanya! Semoga kita semua senantiasa dalam keadaan sehat ya. Amin. Saat saya ditanya mau ke mana dan jawabnya ke Penang, hampir semuanya bertanya balik apakah saya sakit dan hendak berobat ke dokter. Ironis memang. Penang itu memang surganya warga Indo, khususnya warga Medan, untuk berobat ke Penang.

 

Namun Penang nggak melulu tentang berobat kok. Ada tempat- tempat seru yang bisa dieksplorasi. Kondisinya tidak sehiruk pikuk ibukota Malaysia yang membuat saya senang kemari. Dan, bayar tiket bus masih bisa tunai. Ha ha. Kalau soal makanan sih, sudahlah ya, saya tidak bisa berkata banyak saking mulut ini dipenuhi makanan. Lebay? Enggak sih, teman- teman boleh coba kulineran kalau sedang berada di pulau ini.

 

Perjalanan ini sebenarnya merupakan perjalanan yang tertunda pada tahun 2020 silam. Saat itu saya dan adik saya mengira masih bisa lah ya ke sini karena tidak menyangka virus nakal itu bakal menjadi sebuah pandemi menyeramkan. Tahun berlalu dan kesampaian juga balik ke Penang di 2023 ini. Perubahan? Menurut saya cukup banyak.

 

Pagi itu saya dan Mama terbang menumpang pesawat dari maskapai Lion Air, tepat waktu. Pulangnya nanti juga sama. Jadwalnya juga yang paling oke dari segi harga dan jam berangkatnya. Dapatnya di harga 700ribuan per orang dan saya pakai poin untuk berdua sehingga tiket penerbangan saya dan Mama GRATIS. Cara dapat tiket gratisnya sudah saya share di sini ya, teman- teman.

 

Tiba di bandara, saya mencari konter Digi karena saya pakai operator ini. Dari Medan belum saya top up. Rupanya konter Digi yang ada di bandara sudah tidak ada alias tutup. Sekarang hanya ada gerai Celcom dan saya terlalu malas untuk bertanya seputar kartu baru. Jadi akhirnya top up dan aktivasi paket di Prangin Mall.

 

Dari bandara, teman- teman bisa memilih beberapa moda transportasi menuju ke kota. Bisa naik taksi, taksi online (Grab dan AirasiaRide) ataupun bus umum (Rapid Penang). Saya memilih opsi terakhir, yaitu Rapid Penang. Rapid menjadi salah satu moda transportasi yang bisa teman- teman gunakan untuk menghemat pengeluaran waktu main ke Penang ataupun Kuala Lumpur. Cuap- cuap Rapid pernah saya bagikan, bisa teman- teman baca melalui postingan in iya:

Transportasi Selama di Penang | gelembungcerita

Tarif ke kota masih sama harganya, yaitu RM 2.70 dan saya menunggu kurang lebih satu jam karena turun di Pasaraya Gama (102). Kalau mau ke Komtar bisa langsung karena lagi ada bus yang mau berangkat ke arah sana. Sekadar info, untuk pembayaran masih bisa menggunakan uang tunai ya. Saya sarankan sedia uang pas.

 

Bus berangkat tepat waktu pada pukul 13.30 waktu setempat. Meskipun penumpangnya hanya tiga orang termasuk saya, bus tetap jalan. Mantap, serasa di bus pribadi. Ha ha. Jalanan sedang tidak terlalu padat sehingga sampainya juga cepat. Setelah turun, saya dan Mama berjalan kaki menuju ke hotel. Kami menginap di Neo+ Penang.

 

Hin Bus Depot

 


Setelah check in dan meletakkan bawaan, saya dan Mama pergi ke Hin Bus Depot. Salah satu alasan menginap di Neo+ ini adalah Hin Bus Depot. Lokasinya ada di seberang Neo+ ini. Bahkan dari jendela kamar masih bisa kelihatan si depot ini.



Hin Bus Depot merupakan sebuah wadah dan tempat bagi komunitas pencinta seni. Tempatnya luas dan oke menurut saya. Dulunya ini adalah depot  bus, seperti namanya. Tempat ini disulap menjadi, tidak hanya galeri, namun juga sebuah jembatan antara seniman dan para penikmat juga pengunjungnya. Tidak hanya seni, di sini tersedia tempat makan dan nongkrong. Saya pribadi suka tempat ini. Lebih seru sore kali ya, agar tidak kepanasan.

 


Gama Char Koay Teow

 


Bukan rahasia lagi kalau char koay teow (CKT) merupakan kuliner yang selalu diburu saat main ke Penang. Mama juga sama. Ini adalah makanan favorit beliau. Dan langganannya itu di sini, di Jalan Trang, di belakang Gama. Aroma wok hei begitu terasa saat suapan pertama masuk ke dalam mulut.

 


Seporsi CKT harganya RM 6.00 sudah lengkap dengan daging dan seafood. Mohon maaf, ini menu non halal ya. Selain CKT, di sini ada beberapa gerai makanan lainnya dan halal. Untuk minuman, kami memesan Jus Ambura (RM 2.40) yang ternyata adalah jus kedondong. Nikmat sekali di tengah panas yang sudah menyengat.

 

Kedai CKT ini tutup setiap hari Senin dan Selasa. Bukanya sekitar jam 12 siang hingga 17.30

Selamat mencoba!

 

Constant Gardener Coffee

 




Selesai makan, kami bertolak ke kawasan Padang Kota Lama. Naik CAT biar gratis. Sebelum main ke Esplande, saya dan Mama ngopi dulu di Constant Gardener Coffee, hasil nemu di Google Maps. Begitu memasuki kedai kopi yang berada di bangunan kuning ini, kita akan langsung melihat cake counter dan area bar. Tempat duduknya tidak banyak di area itu, kebanyakan ada di area bangunan sebelahnya. Kedai kopi ini nyaman meski waktu kami kemari sedang ramai dan hampir penuh.

 


Kami memesan secangkir latte (RM 13) untuk Mama dan secangkir kopi hitam (RM 11) untuk saya. Barista di sini juga sangat ramah dan siap membantu. We had great coffee time here. Kalau tidak lagi kenyang, saya pasti mencoba cake mereka. Teman- teman yang sedang berada di area ini, boleh coba main ke sini. Tinggal nyeberang dari balai kota, teman- teman akan menemukan kopi ini di bangunan kuning Bernama Bangunan Dewan Perniagaan Tionghua Pulau Pinang (Penang Chinese Chamber of Commerce Building). Patokannya di bangunan bertulisan Commerce ya teman- teman. Kedai kopinya ada di bangunan itu.

 


Esplanade Penang

 


Dari Constant, kami menyeberang ke Town Hall kemudian menyusuri lapangan hingga ke ujung dan tiba di Esplanade. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan bersejarah di Penang. Dari sini, teman- teman juga bisa melihat laut lepas, duduk- duduk sambil mendengar suara deburan ombak kecil yang menghantam ke bebatuan. Enaknya ke sini itu pagi atau sore menjelang waktu matahari terbenam.

 

Ada area yang buka hingga jam Sembilan malam, ada yang tidak tertutup. Pencinta sunsetan dan spot gratis, wajib ke sini ya. Transport gratis, tempat nongkrong juga gratis (selain jajan dan ngopi). Jalan- jalan makin hemat.

 

Kami langsung balik ke hotel sehabis dari Esplanade agar bisa beristirahat lebih cepat karena besok siang, perjalanan akan berlanjut ke Ipoh. Sampai jumpa di jurnal selanjutnya!


Link vlog Day 1 ini bisa diakses di:

https://youtu.be/l0vKMLMk67o


Be First to Post Comment !
Post a Comment