Sebuah Jurnal

The Habitat Penang Hill


Penang Hill selalu masuk dalam daftar yang harus dikunjungi bagi sebagian turis. Menikmati keindahan kota Penang dari ketinggian, menaiki Kereta Bukit Bendera yang selalu di-upgrade sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman ini, menjadi daya tarik tersendiri. Namun kami punya rencana lain setelah tiba di Bukit Bendera: The Habitat.

Area masuk
The Habitat termasuk spot baru yang ada di Bukit Bendera. Tiket masuk bisa dibeli langsung ataupun melalui aplikasi. Harga tiketnya sendiri ada dua jenis, tergantung jam masuknya. Untuk jam masuk sebelum jam enam sore (Standard Walk), pengunjung dikenakan tari RM50. Waktu itu kami beli dari Traveloka dapetnya di 120ribu-an. Jauh lebih murah dan tiketnya bisa digunakan langsung. FYI, setiap beli tiket dari aplikasi, pastikan untuk selalu cek ketentuan penggunaan tiket ya, karena setiap tiket yang berbeda tempatnya memiliki ketentuan yang berbeda. Ada yang tiketnya harus dicetak ataupun harus menunggu 1x24jam dulu baru bisa dipakai.
HTM on the spot

Yang kedua adalah jenis Sunset Walk, dimana pengujung bisa menikmati view matahari terbenam di The Habitat. Bagi pengunjung yang membeli tiket Standard Walk, jam kunjungan dibatasi hingga sebelum jam enam sore. Harga tiket masuk untuk Sunset Walk RM70.

Saran gelembung, teman- teman bisa melapor dulu di booth bahwa teman- teman mau ke Habitat agar bisa diantar ke pintu masuk The Habitat. Jalan kaki lumayan jauh juga. Waktu itu kami melapor ke koko yang jaga di booth. Si koko terkesan cuek dan enggan menjelaskan kepada kami. Mungkin dipikirnya kami tidak benar- benar berniat masuk. Kurang nyaman sih ya, semoga bisa diperbaiki layanannya ke depan. *curcol*

On The Hill. Tempat pengambilan tiket, belanja suvenir, dan kafe
Setelah sampai di pintu masuk, berjalanlah terus hingga teman- teman sampai di sebuah bangunan berbentuk persegi dari kaca. Di sinilah teman- teman bisa membeli ataupun mengambil tiket yang sudah dipesan. Setelah tiket di tangan, saatnya untuk explore!

Saat masih semangat '45 megang tiketnya

Salahnya adalah saya tidak googling dan baca dengan benar. Hanya terfokus pada foto- foto cantik di instagrammable spot >,< Ternyata ini adalah jungle trekking versi modern yang jalannya udah bagus dan nyaman banget. Sebelum mencapai Tree Top yang menjadi ikon The Habitat ini, pengunjung harus berjalan dulu, melewati pepohonan, sesekali berfoto di tempat kece, mendengar suara serangga- serangga, sesekali jumpa dengan KokoKiki alias tupai. Serasa menyatu dengan alam ya. Tidak melulu jalan, pengunjung juga bisa mencoba aktivitas lain seperti flying fox.

Jalanannya mulus. Gitu- gitu masih ngos ngosan juga keliling seluruh area ini.

Bosan naik ayunan di taman? Coba ayunan di Habitat. Dikelilingi pepohonan, foto- foto kamu pasti akan jadi lebih kece!

Ada dua spot ayunan di sini. Ini yang kedua.

Ikuti terus jalan seperti yang ada di peta. Setelah tiba di camp, jangan buru- buru untuk berbelok dan naik ke Curtis Crest Tree Top Walk ya. Berjalanlah lagi menuju Langur Way Canopy Walk, jembatan panjang yang juga seru untuk dilewati. Terakhir ke sana, jembatannya belum rampung semua. Masih ada bagian yang sedang dalam tahap pengerjaan.

Checkpoint! Ada toilet di sini. Kalau mau ke Tree Top Walk, ambil arah kanan.

Nah, baru deh dari Langur Way Canopy Walk ini kita beranjak ke Curtis Crest Tree Top Walk. Naik tangga lagi untuk sampai ke puncak. Suasananya oke. Berkabut tapi nggak terlalu. Jatohnya pas. Pemandangannya hutan dan rumah pemulihan dari penyakit- penyakit menular, seperti disentri, cacar, dan malaria.

Curtis Crest Tree Top Walk
 
Sampai juga di puncak ^^

Curtis Crest Tree Top Walk menjadi spot terakhir kami di dalam 'hutan'. Sebelum benar- benar keluar, kami nongkrong sejenak untuk minum kopi di mini cafe mereka. Harga teh RM7.50. Harga kopi segelas dimulai dari RM11.50. Senangnya, mereka sudah tidak lagi memakai sedotan plastik. Eco!

Enaknya nongkrong sore biar ngga kepanasan
 
Kopi dan alam
Suka sedotannya. Eco :)
Ah ya, jangan lupa untuk info ke konter bahwa teman- teman akan keluar ke pintu masuk di depan dan request shuttle. Pegalaman kami, tidak ada staf yang menjaga di depan pintu masuk. Walau jam sudah menunjukkan angka enam pun tidak ada shuttle dari Habitat yang lewat. Jadinya kami harus menunggu lama sekali, itupun setelah adik saya balik ke konter penukaran tiket untuk menginformasikan bahwa kami sudah menunggu lebih dari setengah jam untuk dijemput. Well, ini juga yang perlu dibenahi oleh Habitat.

Jadi apakah The Habitat ini gelembung rekomendasikan untuk teman- teman yang datang ke Bukit Bendera? Sayangnya ya, untuk teman- teman yang suka dengan hal baru dengan konsep alam. Bagi teman- teman yang tidak suka jalan lama- lama atau naik turun tangga, kurang direkomendasikan.

Naik Rapid yuk!
Untuk sampai di Penang Hil (Bukit Bendera), teman- teman bisa pilih mau naik Grab, taksi lokal, ataupun Rapid. Kemarin kami naik Rapid dari Komtar. Tunggu bus di Lane 2, naik Rapid 204, tarifnya hanya RM2.00 sudah stop di pemberhentian terakhir mereka di Penang Hill. Setelah sampai, teman- teman bisa membeli tiket kereta Bukit Bendera dan antre. Per orangnya RM30.00. Tertarik untuk jalan- jalan cantik di hutan? Habitat welcome you :)

Be First to Post Comment !
Post a Comment