Sebuah Jurnal

Bus No.14 to West Lake

Pagi itu kami berpindah hotel. Sengaja untuk malam terakhir di Hanoi, saya mencari hotel di sekitar Hoan Kiem Lake. Karena sudah tahu hotelnya dimana dan dekat, kami berjalan kaki. Sesampainya di hotel, karena masih pagi, kami drop baggage saja lalu langsung memutuskan untuk jalan- jalan ke West Lake dan sekitarnya, seperti yang sudah direncanakan.
VND 7000 untuk membawa kamu ke West Lake
Busnya nyaman dan sudah model baru. Ada WiFinya juga loh ^^
Kenapa ke West Lake? Awalnya pengin ke sana karena nama West Lake terdengar keren – menurut saya. Di sekitar danau ada bus yang sedang berhenti dan menunggu penumpang. Bus itu bernomor 14 dan saya bertanya kepada kernetnya apakah ada melewati West Lake. Beruntung sekali abang kernet bisa berbahasa Inggris. Lancar pula. Jadi saya nggak harus browsing dan menunjukkan gambar West Lake ke abang. He he.. Abang kernet juga memberitahu kami saat kami hendak turun dan harus mengambil jalan ke arah mana agar bisa sampai tepat di danaunya.




Taman hijau menyambut kami setibanya kami di area West Lake. Di tengah taman terdapat monumen Ly Tu Trong. Rasanya nama ini cukup familiar. Saya baru teringat nama ini juga adalah nama sebuah jalan yang cukup panjang di Ho Chi Minh *efek sering buka peta* Ly Tu Trong merupakan revolusioner Vietnam yang dieksekusi oleh Perancis saat usianya baru menginjak tujuh belas tahun. Monumen ini didirikan sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum. Tempat dupa tersedia bagi mereka yang mau mendoakan dan membakar dupa.



West Lake tampak lebih sepi dari Hoan Kiem karena danaunya terletak di pinggiran, tidak seperti Hoan Kiem yang bisa kita kelilingi satu putaran. Meski demikian, cukup banyak warga yang beraktivitas di sana. Ada yang senam pagi, berjualan makanan dan minuman. Ada juga lho bapak- bapak yang memancing di sana.

Ya, memancing. Saya yang agak norak langsung bilang ke Papa kalau mereka mungkin lupa bawa ember untuk menampung ikan. Jadi ikan yang didapat itu mereka letakkan begitu saja di daratan. Duh, kasihan. Saat salah satu bapak itu melihat ke arah kami, kami pun menunjuk- nunjuk ikan itu, berharap mereka bisa mencari wadah untuk menampung ikan yang tengah menggelepar itu.

Bapak itu tidak merespon kami. Beliau hanya tersenyum. Saya nggak ngomong karena nggak bisa bahasa Vietnam. Hu hu. Kami pun meninggalkan mereka yang kembali memancing. Selanjutnya kami melewati bapak- bapak lain yang tengah memancing. Dan kami baru tahu bahwa ikan mereka memang tidak ditaruh di dalam ember maupun baskom yang berisi air, tetapi ikan itu dibiarkan menggelepar. Saya sendiri belum menemukan alasannya hingga hari ini.

Tran Quoc Pagoda di West Lake
Kami pun berjalan mengikuti arah peta menuju Tran Quoc Pagoda, tujuan pertama kami ketika main di West Lake. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Ho Chi Minh Mausoleum, One Pillar Pagoda, dan Temple of Literature (saya semangat banget mau ke sini). Postingan ke tempat- tempat ini menyusul ya, ada yang akan saya gabungkan saja karena hanya mampir sebentar. Stay tune!
Be First to Post Comment !
Post a Comment