Pagi
itu kami berpindah hotel. Sengaja untuk malam terakhir di Hanoi, saya mencari
hotel di sekitar Hoan Kiem Lake. Karena sudah tahu hotelnya dimana dan dekat,
kami berjalan kaki. Sesampainya di hotel, karena masih pagi, kami drop baggage saja lalu langsung
memutuskan untuk jalan- jalan ke West Lake dan sekitarnya, seperti yang sudah
direncanakan.
VND 7000 untuk membawa kamu ke West Lake |
Busnya nyaman dan sudah model baru. Ada WiFinya juga loh ^^ |
Kenapa
ke West Lake? Awalnya pengin ke sana karena nama West Lake terdengar keren –
menurut saya. Di sekitar danau ada bus yang sedang berhenti dan menunggu
penumpang. Bus itu bernomor 14 dan saya bertanya kepada kernetnya apakah ada
melewati West Lake. Beruntung sekali abang kernet bisa berbahasa Inggris. Lancar
pula. Jadi saya nggak harus browsing
dan menunjukkan gambar West Lake ke abang. He he.. Abang kernet juga
memberitahu kami saat kami hendak turun dan harus mengambil jalan ke arah mana
agar bisa sampai tepat di danaunya.
Taman
hijau menyambut kami setibanya kami di area West Lake. Di tengah taman terdapat
monumen Ly Tu Trong. Rasanya nama ini cukup familiar. Saya baru teringat nama
ini juga adalah nama sebuah jalan yang cukup panjang di Ho Chi Minh *efek sering buka peta* Ly Tu Trong
merupakan revolusioner Vietnam yang dieksekusi oleh Perancis saat usianya baru
menginjak tujuh belas tahun. Monumen ini didirikan sebagai bentuk penghormatan
kepada almarhum. Tempat dupa tersedia bagi mereka yang mau mendoakan dan
membakar dupa.
West
Lake tampak lebih sepi dari Hoan Kiem karena danaunya terletak di pinggiran,
tidak seperti Hoan Kiem yang bisa kita kelilingi satu putaran. Meski demikian,
cukup banyak warga yang beraktivitas di sana. Ada yang senam pagi, berjualan
makanan dan minuman. Ada juga lho bapak- bapak yang memancing di sana.
Ya,
memancing. Saya yang agak norak langsung bilang ke Papa kalau mereka mungkin
lupa bawa ember untuk menampung ikan. Jadi ikan yang didapat itu mereka
letakkan begitu saja di daratan. Duh, kasihan. Saat salah satu bapak itu
melihat ke arah kami, kami pun menunjuk- nunjuk ikan itu, berharap mereka bisa
mencari wadah untuk menampung ikan yang tengah menggelepar itu.
Bapak
itu tidak merespon kami. Beliau hanya tersenyum. Saya nggak ngomong karena
nggak bisa bahasa Vietnam. Hu hu. Kami pun meninggalkan mereka yang kembali
memancing. Selanjutnya kami melewati bapak- bapak lain yang tengah memancing. Dan
kami baru tahu bahwa ikan mereka memang tidak ditaruh di dalam ember maupun
baskom yang berisi air, tetapi ikan itu dibiarkan menggelepar. Saya sendiri
belum menemukan alasannya hingga hari ini.
Tran Quoc Pagoda di West Lake |
Kami
pun berjalan mengikuti arah peta menuju Tran Quoc Pagoda, tujuan pertama kami
ketika main di West Lake. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Ho Chi Minh
Mausoleum, One Pillar Pagoda, dan Temple of Literature (saya semangat banget
mau ke sini). Postingan ke tempat- tempat ini menyusul ya, ada yang akan saya
gabungkan saja karena hanya mampir sebentar. Stay tune!
Be First to Post Comment !
Post a Comment