Maskot Langkawi |
Saat
mengetahui bahwa cuti di-approved,
saya mulai googling tempat mana lagi
yang bisa dikunjungi kalau sedang berada di Penang. Langkawi menjadi pilihan.
Saat itu pas lagi ada promo dari si merah, per orangnya hanya RM19.00 sekali jalan.
Tanya ke Mama dan beliau oke- oke saja mau jalan ke Penang. Cus..! Klik klik
bayar…
Hari
yang ditunggu- tunggu pun tiba. Kami naik pesawat ke Langkawi. Durasinya hanya
35 menit karena Langkawi dekat sekali dengan Penang. Alternatif utama adalah
dengan naik feri, namun lebih mahal. Waktu saya cek, sekitaran RM75.00 per
orang. Jadinya kami naik pesawat saja karena murah banyak.
Kami
naik pesawat sore dan setibanya di rumah sewaan (awalnya kami mengira hanya
disewakan kamarnya saja, ternyata satu rumah itu hanya saya dan Mama
penghuninya), kami meletakkan koper, mandi, lalu memesan Grab menuju Dataran
Lang.
Perjalanan
terasa jauh. Rumah kami terletak di salah satu kompleks yang cukup sepi,
dan posisi rumahnya di bagian yang agak dalam di kompleks tersebut. Ongkos Grab
yang kami habiskan mulai dari RM16.00 ke satu tempat. Di Langkawi tidak ada
transportasi umum. Biasanya wisatawan menyewa motor ataupun mobil. Next kalau main ke Langkawi lagi, saya
bakal pilih menginap di hotel – di daerah pantai – saja.
Menjelang malam |
Dataran
Lang masih ramai pengunjung sore itu. Langit mulai berubah warna. Cepat- cepat
saya mengeluarkan kamera. Tak lupa menikmati keindahan yang diberikan Tuhan
senja itu. Patung elang besar yang menjadi ikon Langkawi juga tetap ramai
menjadi objek foto pengunjung.
Senja di Kuah |
Senja
pun berlalu dan hari mulai gelap. Kami melanjutkan perjalanan. Tanpa saya atur
dan cek sebelumnya, hari dimana kami tiba adalah hari Rabu. Dan Pekan Kuah
Night Market di Kuah itu bukanya Rabu dan Sabtu. Kebetulan yang menyenangkan.
Pasar malam selalu ramai karena hanya buka Rabu dan Sabtu |
Nasi Lemak RM1.00 |
Nyam nyam |
Murtabak jangan ketinggalan - RM3.00 sahaja |
Satenya baaaang |
Biar kenyangnya nggak nanggung |
Seru
sekali di pasar malam karena banyak jajanan yang bisa dinikmati. Nasi lemak,
murtabak, sate, apam balik, dan berbagai camilan lainnya bisa kamu cicipi di
sana. Sayangnya belum puas jajan, hujan turun dan mulai deras. Langsung pesan
Grab. Saat menunggu Grab, hujan mereda. Huuuh. Suasana di sekitar pasar malam
tempat kami menunggu Grab sangat sepi dan gelap. Bahkan driver sendiri juga tidak tahu mengenai lokasi tempat kami
menunggu. Hal ini membuat saya heran.
Saya semakin
tidak nyaman dan gelisah saat driver
banyak bertanya- tanya mengenai liburan dan bnb saya selama di Langkawi ini. Mana jalannya gelap dan jauh. Sampai di
kompleksnya juga sepi banget dan tinggal saya dan Mama saya berdua, batin
saya saat itu. Pokoknya, itu adalah saat- saat yang paling nggak nyaman selama
berada di Langkawi. Saat terang dan pagi, saya merasa baik- baik saja. Namun saat
malam sudah tiba dan kami pulang ke bnb, rasanya sangat tidak enak karena
kompleks sepi. Mungkin karena setiap berpergian, kami selalu menginap di tempat
ramai. Ini hanya masalah kebiasaan saja,
saya berusaha menenangkan diri.
Ya ampun,
jadi curcol. Tapi ya begitulah kondisinya. But
overall, saya menikmati liburan singkat di Langkawi. Masih banyak tempat
yang belum dijelajahi selama di sana. Yang jelas nggak kapok dan bakal balik ke
sana lagi kalau ada kesempatan karena Langkawi adalah pulau yang indah. Tunggu ya
cerita- cerita menarik selama di Langkawi di postingan selanjutnya^^
Gelembung kini hadir di Youtube. Intip video seputar transportasi dari KLIA2 ke kota di sini ya :
Be First to Post Comment !
Post a Comment