Saat review hotel ini ditulis,
memori saya kembali ke masa- masa saya mulai mencari dan menginap di Nimit. Boleh
dibilang ini sebuah pengalaman baru bagi saya si traveler terencana.
Nimit begitu mendadak dan rasanya saya sempat frustasi di awal namun pada
akhirnya rasa frustasi itu menguap dan digantikan dengan rasa puas karena
berhasil menemukan hidden gem di Bangkok.
*tiba- tiba emosional – maaf*
Mengapa Nimit begitu spontan? Karena
perjalanan saya dan keluarga ke Chiang Mai dibatalkan. Ya, maskapai membatalkan
perjalanan kami ke Chiang Mai setelah kami tiba di Bangkok. Awalnya saya juga
tidak mau memaksakan terbang karena saat itu Chiang Mai tengah menjadi kota
terpolusi di dunia. Namun saya menunggu hingga tiba di Bangkok. Dan kondisi
tidak membaik. Maskapai pun membatalkan penerbangan tanpa alasan yang jelas.
Saat ditanya, mereka hanya menjawab karena alasan operasional. Beruntung Airbnb
masih sempat dibatalkan tanpa dikenakan biaya. Ya, selalu ada untung di balik
setiap kejadian.
Jadilah sedikit waktu saya tersita
untuk memilih dan memesan kamar selama empat malam ke depan. Setelah scroll dan
menyaring sesuai kriteria, yaitu harus satu kamar berempat atau connecting
room, dapatlah si Nimit ini. Waktu itu sedang libur Lebaran, dan selain itu
yah, Bangkok memang lagi ramai- ramainya. Banyak hotel penuh dan harga pada
naik. Nimit ini salah satu yang best deal menurut saya. Mengapa? Mari
kita mulai ceritanya.
Nimit & The Crew
Saya dan keluarga tiba di Nimit
sebelum waktunya check in karena kami langsung kemari setelah check
out dari hostel sebelumnya. Proses check in berlangsung mudah meski auntie
yang sedang berjaga di reception tidak terlalu fasih berbahasa
Inggris. Awalnya kami diminta menunggu hingga jam check in. Auntie memberikan
air mineral dalam kemasan kepada kami. Tak lama kemudian, auntie bilang
kalau kami sudah bisa masuk ke kamar.
Saya pun mengikuti auntie yang
sudah siap untuk menunjukkan lokasi kamar kami. Di perjalanan menuju kamar, auntie
mengatakan bahwa ia melihat kedua orang tua saya kepanasan sehingga ia
mengizinkan kami masuk ke kamar meski belum jam check in. Agar mereka
bisa beristirahat dan ngadem, begitu katanya. Baik sekali auntie ©
Bedroom
Suite
Kamar yang kami tempati selama empat
malam di Nimit berkapasitas tiga tempat tidur dengan satu tempat tidur double
dan satu tempat tidur single. Kalau mau tambah extra bed bisa
juga. Kata auntie THB 500. Tapi kami tidak pakai extra bed waktu
itu.
Kamarnya luas dan lega. Kalau di
hotel standar lainnya mungkin sudah setara dua kamar. Begitu masuk kamar, kami
langsung disambut ruang nonton yang didominasi warna merah muda. Ada sofa, coffee
table, dan smart TV yang sudah dilengkapi dengan Netflix dan
Youtube, siap menemani acara nonton Bersama keluarga di malam hari.
Di satu area yang sama juga terdapat
kamar mandi dan area pantry dimana microwave dan mini fridge
tersedia. Teko untuk memasak air dan gelas juga tersedia. Bahkan ada satu meja
beserta dua kursi untuk makan di sana. Microwave ini salah satu alat
yang sangat bermanfaat di Bangkok. Ya, di Bangkok dimana saya sering jajan nasi
kotak di 7-11. Memang sih bisa dipanasin, tapi kebanyakan saya belinya langsung
stock buat jaga- jaga kalau lapar tidak perlu turun ke bawah lagi untuk
beli. Ha ha.
Di samping kamar mandi ada area
gantungan baju dan keranjang untuk menampung pakaian kotor jika teman- teman
mau laundry di sebelah hotel. Menariknya, area gantungan baju ini boleh
dibilang pemisah ya karena di sampingnya lagi ada kamar mandi. Yap, satu kamar
ini punya dua kamar mandi. Nggak usah rebutan kalau mau mandi atau kebelet mau
ke toilet. Dan kedua kamar mandinya berfungsi. Wow!
Ngomongin kamar mandinya, kamar mandinya
ini tipe yang spacious juga, teman- teman. Shower area disekat
kaca. Jadi airnya nggak nyebar dan nggak meluber juga ke area kloset.
Perlengkapan mandi beserta pengering rambut juga sudah tersedia di kamar. Kamar
mandinya juga bersih. Aman ya kamar mandi.
Lanjut ke area terpenting: area
tempat tidur. Lumayan nyaman untuk kasur double bed. Kasur yang agak
tipis itu kasur yang single. Modelnya seperti kasur tambahan. Kebetulan
kami biasa tidur di kasur yang tidak terlalu tebal, jadi oke- oke saja. Lantai
kamarnya juga sudah di-vinnyl kayu, menambah keestetikaan kamar. Ada
jendela yang cukup untuk pencahayaan kamar di siang hari sehingga kami tidak
perlu menyalakan lampu.
Sepertinya tidak ada keluhan untuk
kamar ini. I had great time with my family in this hotel ©
Oh iya, masih ada lagi yang hampir
ketinggalan. Jadi, air mineral untuk setiap kamar diberikan tiga botol per dua
atau tiga malam sekali. Ketentuan ini dan ketentuan lainnya tertempel di kamar.
Saya nggak baca dan baru ngeh saat diberitahu auntie. Termasuk juga air
minum yang dikasih di awal itu seperti bonus lah ya. He he.
Di lobi ada sih air galon dan
dispenser yang bisa diambil kalau lagi ada isinya. Ha ha. Tapi teman- teman
nggak perlu khawatir, 7-11 sangat dekat dan teman- teman bisa beli air mineral
dalam kemasan untuk ditaruh di kamar.
Area lobi di hotel ini juga nyaman
dan teduh dengan tanaman- tanaman hiasnya. Dolce Gusto dan Milo tersedia
di lobi. Dan gratis! Pisang juga tersedia di meja. Lengkap sudah ya pagi di
hotel.
Area Di Sekitar Hotel
Selain kamarnya sendiri, saya dan
keluarga menyukai lokasi hotel kami yang letaknya strategis di salah satu jalan
terpanjang di Bangkok: Sukhumvit. Berlokasi di dalam gang di Sukhumvit 33
membuat akses transportasi dan makan kami jadi sangat mudah. S33 ini menjadi
salah satu favorit saya karena banyak kedai kopi enak yang bisa dijumpai di
area ini. Saya share beberapa lokasi yang bisa dijangkau dengan jalan
kaki ya.
Charlotte
Dougnuts
Kedai donat ini jadi patokan setiap
kami hendak memesan taksi online. Lokasinya ada di depan gang hotel, 50 meter
kalau saya cek di peta. Saya juga sempat singgah di kedai donat mungil yang
menyajikan donat estetik ini.
Benchasiri
Park
Bangkok selain kaya akan kulinernya,
juga kaya akan taman indah dan gratis. Saya beruntung bisa mampir ke Benchasiri
Park karena dekat dengan hotel. Cukup berjalan kaki sekitaran 600 meter,
tibalah saya di sini. Taman ini memang tidak sebesar Benjakkiti Park, namun
teduh dan bersih. Bawalah sebuah buku dan sebotol air minum, senja akan terasa
indah dilewati di sana.
Teman- teman yang mau coba ke sini
bisa turun di Stasiun BTS Phrom Phong, ambil exit yang berseberangan
dengan exit ke Emquartier.
Phrom
Phong BTS Station, Emquartier, dan emporium
Berjarak 650 meter dari hotel, ada
stasiun BTS Phrom Phong. Teman- teman bisa berjalan kaki kemari. Emquartier juga
berlokasi di sini. Jika menginap di area lain dan ingin main ke Emquartier
ataupun Emporium dan Benchasiri Park, bisa turun di Phrom Phong lalu tinggal
mengambil exit yang berbeda.
Beberapa tempat yang saya share
di atas rasanya cukup untuk mengisi waktu selama beberapa malam menginap di
sini. Dengan harga mulai dari 600ribuan per malamnya, Nimit bisa jadi
pertimbangan karena berada di jantung Sukhumvit. Selamat berlibur 😊
Be First to Post Comment !
Post a Comment