Sebuah Jurnal

Long Weekend: Melaka, I'm Coming ^^ (Bahagian Tiga)

Ee Ji Ban

Salah satu kuliner yang digandrungi di Melaka adalah chicken rice ball. Di seberang hotel ada satu restoran yang menjual rice ball set, Ee Ji Ban namanya. Rumah makan itu ramai sekali, apalagi di jam makan siang seperti ini. Kami memesan satu porsi Chicken Rice S dan Set Balls (isinya 5 bola- bola nasi).
depan : Chicken Rice (RM 6.30)
belakang : set rice balls (RM 6.00)

Saya pribadi lebih menyukai nasi ayam yang biasa karena disajikan dengan Nasi Hainam. Sementara untuk rice ball, nasinya menggunakan nasi putih biasa. Tapi kembali lagi ke selera masing- masing ya. Dua- duanya wajib coba kalau datang ke sini. Untuk minumnya pesan segelas madu.

Capitol Satay Celup
Rencananya kami baru akan ke Stadthuys sehabis konsultasi dari kedai obat. Kami sudah hampir melupakan Satay Celup kalau saja saat hendak pergi ke Stadthuys kami tidak melewati Capitol, rumah makan yang menjual Satay Celup – salah satu kuliner favorit para turis dan warga sekitar.



Saat itu Capitol sepi (foto di atas diambil setelah kami selesai makan dan keluar dari toko). Saya sampai bertanya ke Mama, apakah ini benar Capitol yang sering saya baca artikelnya di internet. Ternyata benar. Setelah kami masuk dan sedang lahap menikmati satay celup, rumah makan itu mulai ramai.


Menunya cukup bervariasi. Pilihan kami jatuh pada bakso, sosis, cakwe, pangsit, dan teman- temannya. Untuk minumannya, saya pesan Plum Juice, recommended, enak banget!
pas mentahnya difotoin, setelah matang, langsung kalap dan sikat, lupa difoto >,<


jatuh cinta sama ini plum juice <3
Di luar dugaan, menikmati cakwe dengan saus kacang ternyata enak juga. Tapi ingat, tidak boleh kekenyangan dulu. Masih ada menu selanjutnya yang menanti :DD

Stadthuys  dan Cendol Durian
Setelah berjalan, akhirnya kami tiba di Stadthuys. Saya langsung menyukai tempat ini. Meski bangunannya semua berwarna merah, tapi tidak bosan untuk dilihat. Saya langsung mengeluarkan kamera saya untuk mencari sudut yang pas untuk berfoto.
becak di sini rame dan unyuu ^^





Saat itu sedang ramai. Maklumlah akhir pekan. Banyak rombongan turis dan rombongan pesepeda yang kami jumpai tadi pagi. Sayangnya saya kurang beruntung untuk menikmati suasana sore hari di sana karena hujan mulai turun. Eewww >,<

Segera saya dan Mama mencari tempat berteduh. Mau kembali ke hotel kok rasanya malas dan tanggung. Ha ha.. Masuklah kami ke San Shu Gong – lagi. Saat hujan, toko itu semakin ramai. 

Apa? Isinya cuma es serut? Tenang, harus digali dulu..
Enaak enaak..sluurrpp..

Seperti rekomendasi Mama dan Papa sebelumnya, saya membeli satu porsi cendol durian untuk dimakan di lantai 2, tempat nongkrong yang disediakan untuk mereka yang mau bersantai menikmati camilan, cendol, ataupun kopi.

Cendolnya memang enak. Mau nambah tapi perut sudah lumayan kenyang. Menjelang petang, hujan pun reda. Pedagang di Jonker Walk baru saja akan menggelar lapak mereka. Sepanjang jalan sudah ramai oleh pengunjung.

Saya melihat deretan Fruit Tea dengan botol berwarna- warni. Eye catching banget!  Berhubung saya termasuk konsumen yang membeli dengan mempertimbangkan kemasan, saya coba beli saebotol. Tapi jadi galau mau beli yang mana, karena ada beraneka ragam rasa. Akhirnya pilihan jatuh pada rasa apple+peach. Enak dan menyegarkan :D


RM 4, kalo beli 3 jadi RM 10
Taman Warisan Dunia Jonker Walk
Berdiri tahun 2010, Taman Warisan Dunia Jonker Walk terletak di Jonker Walk, di deretan penjaja kuliner dan suvenir. Tamanny sendiri tidak terlalu luas tetapi dipenuhi pohon dan bunga. Di dalam taman ini,  teman- teman bisa jepret- jepret ataupun duduk manis menunggu stan makanan buka semua seperti saya. Hahay..




Kuliner @ Jonker Walk
Petangnya (waktu setempat), sepanjang jalan sudah mulai ramai oleh pejalan kaki dan stan makanan juga sudah banyak yang buka. Saatnya serbu ^^ Karena kemarin belum sempat untuk mencoba bakcang khas di sini, hari ini saya beli satu biji Nyonya Chang yang banyak direkomendasikan. Bacangnya sendiri unik karena didominasi oleh warna biru. Berbeda dengan bacang yang biasa saya makan di Medan, Nyonya Chang ini isinya hanya daging, tanpa telur, jamur, dan kawan- kawan. Rasanya manis.
RM 5.00

Bagi teman- teman pecinta makanan unyu- unyu, kalian boleh singgah di lapak Handmade Cartoon Bun. Bao yang dijual di sini berbentuk tokoh kartun yang lucu- lucu dan isinya beragam. Saya sendiri pilihnya yang cokelat (gambar panda). He he..


RM 3.50 - RM 4.00

Oke, makanan ringan sudah. Saatnya keliling untuk mencari makanan yang agak berat. Sayangnya hujan kembali turun. Kami berteduh di sebuah warung makan (iya ga sih sebutannya warung makan?) dan memesan segelas orange juice (RM 4.00) dan seporsi kwetiau goreng (RM 5.00). FYI, di Malaysia, kalau teman- teman memesan orange juice, datangnya jus sunkist, bukan jus jeruk ya ^^

kami, kwetiau, dan hujan..
Hujan cukup deras sehingga kami harus menunggu agak lama. Setelah reda, saya dan Mama memutuskan untuk kembali ke hotel saja. Takutnya nanti kemalaman dan hujan turun lagi. Let’s go!
tetap ramai walau habis hujan dan sudah malam^^
After Rain, masih di sekitaran Stadthuys
Queen Victoria's Fountain
Tak terasa satu hari berlalu lagi. Besok sudah harus siap- siap, berangkat ke bandara, dan kembali ke realita hidup. Tsaah, bahasanya agak lebay sedikit ya ;p   Sampai jumpa di cuapan selanjutnya :D

Long Weekend: Melaka, I'm COming (Bahagian Dua)
Long Weekend: Melaka, I'm Coming ^^ (Bahagian Satu)
1 comment on "Long Weekend: Melaka, I'm Coming ^^ (Bahagian Tiga)"